-MILA PERTIWI-
Sebelumnya maaf ya aku gabisa ketemu langsung untuk membicarakan hal ini,
kalau pun aku membicarakan ini dua mata pun akan kudengar jawaban yang sama. Oh tidak.. aku tak memerlukan jawaban untuk ini.
Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu yang memangharus kau tau saat ini.- INILAH WAKTU
YANG TEPAT –
Makasih untuk perkenalan singkat kita,
yang ternyata sampai dan mampu membawaku pada keadaan yang
seperti ini. Keadaan dimana aku diuji untuk bisa menetap di satuhati [di DIRIMU]. Ini adalah
kali pertama aku serius menggali perasaan ini.Tidak bisa dipungkiri,
aku terlanjur nyaman, sayang, cinta sama kamu. Dan bodohnya aku,
aku juga pernah berpikiran dan berharap bahwa kamulah yang
nantinya jadi teman hidup aku. Bukan hanya PERNAH, TAPI SELALU. Iya [SELALU].
Bahkan setiap bait doaku, aku menyematkan namamu “Ya Allah kalau memang Mila
Pertiwi adalah jodohku, maka satukanlah. Kalaupun tidak, segeralah ya Allah beri aku kejelasan segamblang-gamblangnya kalau dia bukanlah untukku”
begitulah, singkat memang. Itulah [HARAPANKU].
MIMPI- seperti yang
aku jelaskan diatas, apa karna perasaan ini yang terlalu mendalam,
atau mungkin harapan ini yang terlalu besar, membuat setiap malamku,
membuat setiap hari ku memikirkan mu,
KAMU- selalu terngiang di benakku, dipikiranku,
bahkan setiap malamku setiap tidurku selalu ada bayangan dirimu,
entah itu mimpi ataupun angan angan belakaku. [gaperlu dijelaskan,
aku sudah pernah menceritakan semuanya bukan]. Oh cukup..bukan ini yang
inginaku sampaikan.
KEPUTUSAN- Hari ini,
entah kapan pun sejak aku menulis semua ini, atau kapanpun kamu membaca tulisan ini,
aku memutuskan untuk MUNDUR, aku yang akan PERGI. Untuk pertama kalinya ku lontarkan
kata maaf yang sebesar-besarnya untukmu. Ya..ini adalah keputusanku,
bukankah kodratnya manusia bisa melakukan hal seperti ini? Ya begitulah yang
aku lakukan.
SADAR DIRI- ya, aku sadarkan semua ini,
niatan ku juga untuk menyadarkan dirimu, bahwa kita gabisa hidup dalam dua pilihan seperti ini.
Masalah perasaan, kita ga bisa membagi hati untuk dua orang yang kita sayang. Bukannya aku mengalah,
tapi aku memang KALAH. [Dasar pengecut, LOSER,
sebut saja aku seperti itu]. Aku ingat betul pertama kali aku menyatakan perasaan ini,
mengejutkan sekali “bahwa waktu itu ternyata kamu lebih dulu dekat dengannya bukan”
disitulah keegoisanku, aku tidak memikirkan orang lain,
justru aku malah seenaknya mendekatimu. Untuk yang kedua kalinya, aku meminta MAAF
yang sebesar-besarnya. Bisa jadi kehadiranku yang membuatmu masuk dalam keadaan yang
seperti ini [dua pilihan]. Begitu jahatnya aku, berdosalah aku. Bahkan bisa saja dengan hadirnya diriku,
yang membuat hacur hubungnmu dengannya. Sungguh ironis hidupku ini.
JANGGAL-
kelihatannya tanpa ada satupun kejanggalan, semua berjalan baik bukan?
Nampaknya seperti itu, tapi bukankah kita berjalan pada posisi yang tidak benar?Itulah
yang saat ini kurasakan. Bahkan waktu itu aku pernah melontarkan pertanyaan gila padamu,
“pilih dia atau aku?” dan secara sepontan, entah itu candaan atau serius dari lubuk hatimu,
kau menjawab “AKU PILIH DIA”!!! Ya, aku sangat ingat hal tersebut,
naasnya aku masih saja berkutat dengan egoku. Karna waktu itu yang
ada dibenakku adalah ”SEBELUM JANUR KUNING MELENGKUNG MASIH ADA KESEMPATAN” .yaaku
tau aku salah, aku sadar akan hal tersebut. Itulah sebabnya aku menulis ini dengan kesedihan
yang sangat sangat mendalam. Agar kamu benar-benar tau.
BERTAHAN- kita memang jarang memiliki banyak waktu berdua,
tapi sesekali dihari itu, itu adalah waktu terbaik untuk bisa bersamamu,
ku habiskan malamku denganmu. Dan
di hari itulah aku juga melihat dirimu meneteskan begitu banyak air mata, mengapa kau melakukan itu?Mengapa?LAKI-LAKI
mana yang kuat dan tega membiarkan orang yang dia sayang menangis? GADA, GADA!!!! Di
hari itu pula, aku mendengar banyak curahan hatimu, yang
aku harapkan itu adalah murni dan tulus dari lubuk hatimu yang paling
dalam. Kau mengatakan padaku bahwa kamu sayang dan nyaman denganku,
bahkan kau bilang bahwa kamu gabisa meninggalkanku, kalupun bisa “AKU BUTUH WAKTU” itu
yang kau ucapkan waktu itu bukan? Lantas pantaskah aku jika harus bertanya kembali bahwa dirimu harus memilih? Harus kah aku memaksamu?
BUKAN, TENTU TIDAK!! . itulah alasan mengapa sampai saat ini aku masih merindukan dan mengharapkan mu untuk selalu hadir dalam hidupku.
Dan itu yang membuataku bertahan sampai saat ini.
DAN TERIMAKASIH BANYAK UNTUK
PELUKAN MALAMMU WAKTU ITU.
NAMUN, semuanya nampaknya sudah jelas,
sudah gamblang bahwa aku memang bukanlah pilihan hatimu. Aku cukup melihat hal hal kecil,
taukah kamu? Betapa cemburunya aku jika harus mendengar lakilaki PILIHANMU itu,
kau menceritakan di depan mataku, aku terbakar disitu. ENTAH APAPUN ITU!!
Ini hal kecil bukan, tapi dari situlah
yang mampu membuat diriku benar benar sadar, bahwa tidak BERARTINYA
diriku untuk hadir dalam hidupmu. Tidakkah kau berpikir seperti itu.? Jadi untuk ketiga kalinya aku harus meminta maaf sebesar-besarnya.
KECEWA- TIDAK,
takkan ada kekecewaan disini. Dan aku berharap sama denganmu. Justru aku merasa lebih baik jika seperti ini. Bisa melepas mu dengan tulus tanpa ada sedikit keraguan. Bukankah kau juga merasa demikian,
kau akan lebih bebas menuai kasih sayang dengannya bukan . Oh ya… celoteh ku bahwa “KAMU SELALU
BENAR- MILA SELALU BENAR”. Aku sangat menyukainya. Ya sangat dan sangat. ..
INGAT
KATAKU, MILA TAK PERNAH MEMBUAT UQI KECEWA.
HARI INI- Juni 28. Ya ini adalah kali
kedua aku merasakan indahnya hariku, pertemuan singkat denganmu di
hari lebaran seperti ini setelah beberapa hari hani dalam anganku,
akhirnya bisa menatap wajahmu kembali. Bahkan aku juga sangat senang dengan pertemuanku terhadap
orang tuamu, bisa menjabat tangan AYAH IBUMU, KELUARGAMU. Itu bisa saja dan mungkin untuk
yang terakhir kalinya bagiku. TERIMAKASIH UNTUK HARI INI YA
Ya begitulah keputusanku,
karena akumemilihuntuksepertiini, makakitapunya JALAN MASING-MASING. Kamu bebas memilih mau seperti apa,
mau bagaimana, itu terserah dirimu. LALU AKU BAGAIMANA? Aku akan melakukan hal yang
sama. Tetaplah menjadi mila yang ku kenal saat ini. Dengan paras, pribadi, dan akhlak
yang baik. DAN UNTUK SEKARANG
aku akan memulai untuk tidak mengharapkan apapun, ya apapun itu. Dan perlu kau ingat
,jika suatu saat kau melihat aku berbeda dari apa yang kau kenal sebelumnya, [BAIK/BURUK] jangan pernah melibatkan dirimu disitu ya,
jangan pernah merasa bahwa kau yang membuat seperti ini/itu.
Tenanglah aku akan berbenah diri, sebisa mungkin aku akan memperbaiki diriku.
Itu pilhan dan keputusanku.
KAMU BOLEH MEMBUANG INI, TAPI
TUNTASKAN DULU, BACA SAMPAI AKHIR YA
TERIMAKASIH
UNTUK SEMUANYA, TERIMAKASIH TELAH HADIR DALAM KEHIDUPANKU.
BERBAHAGIALAH
KAU DENGANNYA. LONG LAST YA..J