3.
Cara penggunaan
Ø
Memilih pemain dua orang atau lebih ( dalam
permainan ini saya dan seorang anak jalanan)
Ø
Antara pemain yang satu dengan yang lain
melakukan suit untuk mengetahui siapa yang bermain dahulu.
Ø
Pemain pertama melemparkan dadu sama seperti
ular tangga kebanyakan.
Ø
Setelah dadu dilempar pemain harus berjalan ke
kotak sesuai dengan angka yang keluar dalam dadu tersebut.
Ø
Bila sudah berhenti dalam kolom tertentu, akan
terdapat gambar dari salah satu bangun datar. Tugas pemain adalah menyebutkan
nama dan sifat dari bangun datar tersebut. Di berikan waktu 10 menit untuk
menjawabnya dengan cara mengamati gambar bangun yang terdapat di dalam kolom.
Ø
Apabila pemain tidak mampu menjawab maka akan di
diskualifikasi dan barangsiapa yang mampu bertahan maka dia adalah pemenangnya.
4.
Proses
a.
Waktu
Rabu, 25 Mei 2016
b.
Langkah
Ø
Menyiapkan alat peraga atau media pembelajaran
Ø
Menyiapkan anak jalanan (karena hanya
mendapatkan satu anak jalanan maka saya juga menjadi pemainnya)
Ø
Menjelaskan kepada anak jalanan bagaimana cara
bermain ular tangga bangun datar tersebut
Ø
Bermain ular tangga bangun datar bersama anak
jalanan
c.
Kendala
Ø
Anak jalanan sudah bisa mengingat nama nama dari
bangun datar tersebut. Namun, sulit untuk mengingat sifat sifat dari bangun
datar tersebut. Jadi saya sebagai lawan main dan tentornya kebingungan
bagaimana menjelaskan. Padahal saya sudah menjelaskan dengan gambar tersebut
d.
Solusi
Ø
Perlu di lakukan pengajaran yang lebih intens
seperti pembelajaran dalam kelas
Ø
Perlu adanya motivasi kepada anak jalanan bahwa
pendidikan adalah hal utama daripada mencari nafkah ( yang seharusnya dilakukan
orang tua mereka, bukan menjadi pekerja orang tua mereka)
Ø
Perlu adanya perhatian khusus dari masyarakat,
pemerintah, dan mahasiswa
Bagi masyarakat, jangan bertindak acuh dan memberitahukan kepada orang
tua bahwa mereka tidak pantas memperlakukan anak mereka seperti itu karena
semua akan dikenai sanksi secara pidana ataupun sanksi moral dalam masyarakat
iti sendiri.
Bagi pemerintah, menyediakan pendidikan gratis yang mengumpulkan para
anak jalanan sehingga mereka tidak merasa terpinggirkan dengan anak anak yang
sekolah di sekolah yang normal.
Bagi mahasiswa, setelah medapatkan bekal dari bangku perkuliahan
hendaknya mampu menerapkan apa yang telah dipelajari baik di dalam instansi
maupun di luar instansi ( misal kepada anak jalanan). Sebagai penerus bangsa
harus mampu menyelamatkan anak anak, terutama anak jalanan dari kebodohan.
5.
Gambar
0 komentar:
Posting Komentar