RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas 5 Tema 7 Sub Tema 1 Pembelajaran 1
Kelas 5 Tema 7 Sub Tema 1 Pembelajaran 1
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Kuliah
Pendidikan Berbahasa di Kelas Tinggi
Dosen Pengampu: Mudzanatun, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh:
Nama :
MILA PERTIWI
NPM : 15120026
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2016/2017
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan
Pendidikan : SD Negeri Pandean Lamper 04
Kelas /
Semester : V / 2 (Dua)
Tema / Subtema
/ PB : Sejarah Peradaban
Indonesia
/ Kerajaan Islam di Indonesia / I
Alokasi
Waktu : 3x35
menit
A. Kompetensi Inti
( KI )
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpai di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menggali informasi dari teks cerita narasi
sejarah tentang nilai-nilai perkembangan kerajaan Islam di Indonesia dengan
bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih
dan memilah kosakata baku
4.5 Mengolah dan menyajikan teks cerita narasi
sejarah tentang nilai-nilai perkembangan kerajaan Islam di Indonesia secara
mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku
C. Indikator
3.5.1.Menyimak
teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai perkembangan kerajaan Islam
Indonesia
4.5.1
Membaca cepat teks narasi sejarah tentang nilai-nilai perkembangan kerajaan
Islam di Indonesia
D.
Tujuan
Pembelajaran
a.
Dengan membaca teks bacaan, siswa
menyimak cerita narasi sejarah tentang nilai nila I perkembangan kerajaan Islam
Indonesia secara teliti
b.
Dengan membaca teks bacaan, siswa
berlatih membaca cepat teks narasi sejarah tentang nilai-nilai perkembangan kerajaan
Islam di Indonesia secara percaya diri
E. Materi
Pembelajaran
Teks
bacaan “Masjid Agung Demak” (Terlampir)
F. Metode
dan Pendekatan Pembelajaran
a.
Metode Pembelajaran : ceramah, demostrasi, Tanya jawab
b.
Pendekatan : Scientific (mengamati, mengumpulkan informasi,
eksperimen, mengasosiasi, menalar, dan mengkomunikasikan.
G. Media,
Alat, dan sumber Belajar
1.
Gambar sketsa Masjid Agung Demak
2.
Sumber belajar
Sejarah Peradaban Indonesia. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014
H. Langkah
– langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
1. Guru
membuka pelajaran dengan salam dan menanyai kabar siswa.
2. Guru
meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
3. Guru
melaksanakan presensi
4. Guru
member motivasi dengan menanyai siswa beberapa bangunan kerajaan Islam
5. Guru
memberikan apresepsi dengan melakukan tepuk seperti jika guru berkata merah peserta didik akan
melakukan tepuk satu kali, kuning berarti peserta didik melakukan tepuk dua
kali, dan hijau tepuk sebannyak tiga kali. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan konsentrasi peserta didik.
6. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
|
10 menit
|
Kegiatan Inti
|
1. Mengamati
Ø Peserta didik membaca cepat teks bacaan
yang berjudul Masjid Agung Demak.
Ø Peserta didik mencermati bacaan dan menggaris bawahi informasi–informasi
penting dari bacaan.
Ø Peserta didik menuliskan kata-kata sulit dari bacaan kedalam kolom
yang disediakan dan mencoba
mencari arti dari kata-kata sulit tersebut
2. Menanya
Ø Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya atau
menanyakan arti dari kata-kata sulit yang ditemukan
kepada teman dan gurunya
3. Mengumpulkan informasi
Ø Peserta didik berlatih menggunakan kamus untuk menemukan
arti dari kata –kata sulit yang mereka temukan
4. Menalar atau Mengasosiasi
Ø Dengan
mengartikan kata-kata sulit dari bacaan, peserta didik diharapkan lebih bisa memahami isi bacaan dan mampu
menuangkan pemahaman tersebut dalam bentuk kesimpulan
5. Mengkomunikasikan
Ø Setelah itu peserta didik diminta mengamati tentang gambar sketsa Masjid
Agung Demak (guru
memberikan bimbingan dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan pancingan seperti:
Bentuk apa saja yang kamu bisa temukan pada gambar Masjid Demak? Coba sebutkan
macam-macam bentuk yang kamu bisa lihat! Apa yang membedakan bentuk-bentuk
tersebut? Pertanyaan-pertanyaan ini digunakan sebagai jembatan untuk
memadukan kegiatan membaca dengan kegiatan selanjutnya |
15 menit
|
Penutup
|
1. Guru merefleksi materi yang sudah didiskusikan dengan menyampaikan
kesimpulan bersama siswa
2. Guru memberikan tugas lanjutan berupa PR.
3. Guru melakukan
presensi peserta didik sembari
melakukan proses penilaian.
4. Peserta didik memimpin doa di akhir pembelajaran.
5. Guru mengucapkan salam penutup
|
10 menit
|
I. Penilaian
1.
Penilaian sikap : percaya diri, santun, teliti (terlampir)
2.
Unjuk Kerja : keterampilan bercerita dan berbicara
(Terlampir)
3.
Penilaian Pengetahuan : (butir-butir soal terlampir)
Semarang,
8 Juni 2017
Mengetahui,
Dosen
Pengampu Mahasiswa
Praktikan
Mudzanatun,
S.Pd, M.Pd Mila
Pertiwi
NPP. NPM.
15120026
Lampiran
I
Bahan
Ajar / Materi Pembelajaran
Hari ini Udin
diajak ayahnya pergi ke Demak, di daerah Jawa Tengah. Ayah Udin ingin memperkenalkan
nilai-nilai perkembangan kerajaan-kerajaan Islam yang ada di sana. Mereka
mengunjungi sebuah masjid tua, yakni Masjid Agung Demak. Masjid tersebut
memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi perkembangan penyebaran agama
Islam di Indonesia.Untuk menambah pengetahuannya tentang masjid, Udin juga
membaca brosur yang mengisahkan sejarah Masjid Agung Demak.
Ayo Bacalah
Masjid Agung Demak
Masjid Agung
Demak adalah salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid Ini terletak di Desa
Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Masjid ini pernah menjadi tempat berkumpulnya
para ulama (wali) dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Para wali tersebut
dikenal dengan sebutan Walisongo. Pendiri masjid ini adalah Raden Patah, yaitu
raja pertama dari Kesultanan Demak.Masjid ini mempunyai bangunan induk dan
bangunan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut Saka
Guru. Salah satu tiang utama tersebut terbuat dari serpihan-serpihan kayu,
sehingga disebut saka tatal. Atapnya berbentuk limas ditopang delapan tiang
yang disebut Saka Majapahit. Atap limas masjid terdiri dari tiga bagian yang
menggambarkan:
1. Iman
2. Islam
3. Ihsan.
Adapun
bangunan serambi merupakan bangunan terbuka.Di dalam lokasi kompleks Masjid
Agung Demak, terdapat beberapa makam raja Kesultanan Demak dan para abdinya.
Selain itu juga terdapat Museum Masjid Agung Demak, yang berisi berbagai hal
mengenai riwayat Masjid Agung Demak.
Lampiran
II
Lembar
Kegiatan Peserta Didik
Table
Diskusi
Berdasarkan
bacaan diatas, temukan kata sukit dan maknanya
No
|
Kata
sulit
|
Makna
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Wali
Kesultanan
Saka Guru
Tatal
Kompleks
|
Kunci Jawaban
1. Wali :
orang yang menurut hukum (agama, adat) diserahi kewajiban mengurus anak
yatim serta hartanya, sebelum anak itu dewasa
2. Kesultanan : kawasan (daerah) yang diperintah oleh sultan; kerajaan
3. Saka Guru : sesuatu yg menjadi
penegak atau pengukuh (negara dsb)
4. Tatal : serpih-serpih kayu yang ditarah (diketam);
sampah yang tipis-tipis
5. Kompleks : himpunan kesatuan; kelompok
Lampiran III
Ayo Amati
Coba amati gambar sketsa bangunan Masjid Agung Demak buatan Udin berikut.
Coba amati gambar sketsa bangunan Masjid Agung Demak buatan Udin berikut.
Lampiran IV
Bacalah
teks di bawah ini di depan kelas dengan intonasi yang jelas dan lantang
Masjid
Agung Demak adalah tempat berkumpulnya para wali penyebar agama Islam di Pulau
Jawa.
Kerajaan-kerajaan
Islam di Indonesia tersebar ke beberapa pulau, namun yang paling banyak
terdapat di Pulau Jawa, antara lain kerajaan Banten, Mataram, Cirebon. Adapun
kerajaan-kerajaan Islam di luar Pulau Jawa, antara lain Kerajaan Makasar,
Samudera Pasai, Tidore, dan lain-lain. Berikut disajikan letak beberapa
kerajaan Islam yang ada di Indonesia
Kerajaan-kerajaan
Islam di Indonesia tersebar ke beberapa pulau, namun yang paling banyak
terdapat di Pulau Jawa, antara lain kerajaan Banten, Mataram, Cirebon. Adapun
kerajaan-kerajaan Islam di luar Pulau Jawa, antara lain Kerajaan Makasar,
Samudera Pasai, Tidore, dan lain-lain. Berikut disajikan letak beberapa
kerajaan Islam yang ada di Indonesia.
- Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Berdiri pada abad ke-13. Raja pertamanya adalah Sultan Malik Al-Saleh. Kerajaan ini terletak di pantai utara Sumatra, kurang lebih di sekitar Aceh Utara.
- Kerajaan Mataran Islam terletak di Yogyakarta. Mataram Islam muncul pada pertengahan abad ke-16 setelah mengalahkan Kerajaan Pajang. Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Penembahan Senopati. Adapun raja yang terkenal adalah Sultan Agung.
- Kerajaan Banten didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada abad ke-15. Sunan Gunung Jati mendirikan Kerajaan Banten setelah menguasai Banten yang semula merupakan wilayah Kerajaan Hindu Pakuan Pajajaran.
- Kesultanan Cirebon merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa Barat. Berdiri pada abad ke-15. Pada waktu itu Cirebon dikuasai oleh Pangeran Cakrabumi, Raja Pakuan Pajajaran. Dia dianggap sebagai Kesultanan Cirebon. Namun, tokoh paling berperan menjadikan Cirebon sebagai sebuah kesultanan (kerajaan Islam) adalah Syarif Hidayatullah.
1. Penilaian Pengetahuan
Pilihlah salah satu kerajaan Islam di atas. Cari tahu
informasi melalui bacaan tentang kerajaan tersebut secara lengkap. Tuliskan
kembali bacaan tadi dengan menggunakan kalimatmu sendiri di selembar kertas!
Perhatikan petunjuk berikut.
- Tulis tokoh, tempat, waktu, dan hubungan di antara ketiganya.
- Gunakan kosakata baku dalam tulisanmu.
- Bacakan tulisanmu di depan teman-temanmu.
Kesultanan
Cirebon merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa Barat. Berdiri pada abad
ke-15. Pada waktu itu Cirebon dikuasai oleh Pangeran Cakrabumi, Raja Pakuan Pajajaran.
Dia dianggap sebagai Kesultanan Cirebon. Namun, tokoh paling berperan
menjadikan Cirebon sebagai sebuah kesultanan (kerajaan Islam) adalah Syarif
Hidayatullah.
Lampiran
V
Kriteria
|
Baik Sekali
|
Baik
|
Cukup
|
Perlu Bimbingan
|
4
|
3
|
2
|
1
|
|
Pengetahuan
|
Pengetahuan
siswa
tentang
nilai-nilai
perkembangan
Kerajaan islam
ditulis dengan
sangat lengkap
dan
jelas
|
Pengetahuan
siswa
tentang
nilai-nilai
perkembangan
Kerajaan islam
sebagian besar
diantaranya
ditulis
dengan lengkap
dan
jelas
|
Pengetahuan siswa
tentang
nilai-nilai
perkembangan
Kerajaan islam
ditulis dengan
kurang lengkap
|
Pengetahuan
siswa
tentang
nilai-nilai
perkembangan
Kerajaan islam
ditulis dengan
sangat tidak
lengkap dan
masih
memerlukan
bantuan guru
|
Keterampilan
mencari Arti Kata
|
Siswa
menunjukkan
keterampilan
dan
ketelitian
yang
tinggi dalam
mencari arti
katakata
yang sulit
atau
kosa kata baru
|
Siswa
menunjukkan
keterampilan
dan
yang tinggi
dalam
mencari arti
katakata
yang sulit
atau
kosa kata
baru,
walaupun masih
agak kurang teliti
|
Siswa
menunjukkan
keterampilan
dan
yang cukup
baik
dalam mencari
arti
kata-kata yang
sulit
atau kosa kata
baru,
walaupun masih
agak kurang teliti
|
Siswa kurang
menunjukkan
keterampilan
dalam
mencari arti
katakata
yang sulit
atau
kosa kata
baru,
terlihat kurang
teliti
dan terburu-buru
|
Kecermatan
Mengolah
Informasi
|
Kesimpulan
yang
dibuat siswa
sangat
jelas dan
dapat
dengan mudah
dimengerti
oleh
pembaca
|
Kesimpulan
yang
dibuat siswa
cukup
jelas dan
dapat
dengan mudah
dimengerti
oleh
pembaca
|
Kesimpulan
yang
dibuat siswa
masih
kurang jelas
di
beberapa
bagian
sehingga
sedikit
menyulitkan
pembaca
|
Kesimpulan
yang
dibuat siswa
masih
kurang jelas
di
hampir seluruh
bagian
sehingga
menyulitkan
pembaca
|
0 komentar:
Posting Komentar