Minggu, 19 Juni 2016

Jurnal Ilmiah "Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja"






Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja
Oleh : Mila Pertiwi
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang


















Abstrak
Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan kepada remaja tentang bahaya narkoba.  Diketahui dari jumlah pengguna narkoba yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebagian besar penggunanya  adalah kalangan remaja.  Karena banyaknya penyalahgunaan narkoba, kini narkoba tidak hanya digunakan dalam bidang kesehatan saja. Namun, seringkali digunakan dalam berbagai alasan diantaranya sebagai obat depresi dan untuk bersenang-senang. Analisis data yang digunakan adalah dengan menganalisis berbagai informasi yang dikumpulkan dari dari media massa dan pengamatan yang diperkuat dengan sumber yang ada dibuku  menjabarkan apa itu narkoba, bahaya narkoba, faktor penyebab narkoba di kalangan remaja, dampak penggunaan narkoba di kalangan remaja, dan upaya mengatasi penggunaan narkoba. Hasil penulisan menunjukan bahwa : faktor yang menyebabkan para remaja menyalahgunakan narkoba di antara faktor keluarga dan lingkungan . Dengan pendidikan di sekolah dan pendidikan agama adalah sebagai perisai dalam  mencegah penyalagunaan narkoba.

Keyword : pengertian,faktor penyebab, dampak, upaya















PENDAHULUAN
A.     Latar belakang
Salah satu asset penting bagi Negara adalah sumber daya manusia. Dengan peningkatan taraf hidup manusia . Bahwa dalam pendekatan untuk peningkatan taraf hidup masyarakat, faktor manusia tidak diperlakukan sebagai objek atau faktor produksi yang pasif, akan tetapi sebagai subjek dan aktor yang aktif menentukan keseluruhan proses pembangunan tersebut.  Angka kematian akibat penyalahgunaan narkoba diperkirakan mencapai 104.000 orang yang berumur 15 tahun dan 263.000 orang yang berumur 64 tahun. Mereka meninggal akibat mengalami overdosis. Ini disebabkan adanya salah kaprah mengenai gaya hidup masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja. (Manate,2015)
Narkoba kini tidak hanya digunakan dalam dunia kesehatan saja. Namun, sudah menjadi tren bagi kaum remaja sebagai obat dan media untuk bersenang-senang. Jika hal ini di teruskan dan tidak menutup kemungkinan bahwa generasi mendatang hidup dalam hal-hal yang negative. Maka, hal ini akan mencemarkan citra bangsa Indonesia dimata dunia. Bagaimana tidak, generasi penerus bangsa yang seharusnya menyiapkan diri untuk menyambut dunia sudah merusak dunia masa depan mereka sendiri.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin mengenalkan lebih jauh tentang narkoba, bahaya narkoba, factor penyebab, dampak narkoba dan upaya dalam mengatasi penggunaan narkoba.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa pengertian narkoba?
2.      Apa saja factor penyebab kalangan remaja menggunakan narkoba?
3.      Bagaiamana dampak penggunaan narkoba bagi kalangan remaja?
4.      Bagaimana upaya mengatasi penggunaan narkoba di kalangan remaja?

C.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian narkoba.
2.      Mengetahui factor penyebab kalangan remaja menggunakan narkoba.
3.      Mengetahui dampak penggunaan narkoba di kalangan remaja,
4.      Mengetahui upaya megatasi penggunaan narkoba di kalangan remaja.
D.    Manfaat
1.      Untuk mengetahui pengertian narkoba.
2.      Untuk mengetahui factor penyebab kalangan remaja menggunakan narkoba.
3.      Untuk mengetahui dampak penggunaan narkoba di kalangan remaja,
4.      Untuk mengetahui upaya megatasi penggunaan narkoba di kalangan remaj

PEMBAHASAN
A.    Pengertian narkoba.
Menurut wikipedia, narkotika adalah semacam zat atau obat yang bisa an penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan kecanduan.
Menurut Undang-undang No 22 tahun 1997 pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa yang dimaksud narkotika adalah adalah zat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis mau pun semi sintesis yang dapat menyebabkan pemutusan kesadaran sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi).
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
B.     Factor penyebab kalangan remaja menggunakan narkoba.
Ø  Faktor Internal
Adalah faktor yang berasal dari diri seseorang. Faktor internal itu sendiri terdiri dari :
1.      Kepribadian
Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.
2.      Keluarga
Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (Broken Home) maka seseorang akan mudah merasa putus asa dan Frustasi. Akibat lebih jauh, orang akhirnya mencari kompensasi diluar rumah dengan menjadi pengguna narkoba.
3.      Ekonomi
Kesulitan mencari pekerjaan keinginan untuk bekerja menjadi pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi kurang perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk dalam lingkungan yang salah lebih mudah terjerumus jadi pengguna narkoba.
Ø  Faktor Eksternal
Yakni faktor penyebab yang berasal dari luar seseorang yang mempengaruhi dalam melakukan suatu tindakan, dalam hal ini penyalahgunaan narkoba, adapun faktor eksternal itu sendiri antara lain :
a.       Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat terjadinya penyalahgunaan narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan teman. Terlebih bagi seseorang yang memiliki mental dan keperibadian cukup lemah, akan mudah terjerumus.
b.      Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan memiliki organisasi yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba, begitu sebaliknya apabila lingkungan sosial yang cenderung apatis dan tidak mempedulikan keadaan lingkungan sekitar dapat menyebabkan maraknya penyalahgunaan narkoba di kalanganremaja

C.     Dampak penggunaan narkoba di kalangan remaja.
Penyalahgunaan obat jenis narkoba sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi susunan syaraf sehingga dapat  menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, persepsi, dan kesadaran. Juga mengakibatkan ketagihan dan ketergantungan.Pemakaian narkoba secara umum dan psikotropika yang tidak sesuai dengan aturan dapat menimbulkan efek yang membahayakan tubuh.
Efek yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Depresan, yaitu menekan sistem-sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan seperti morphin dan heroin atau putaw;
2) Stimulan, stimulan ini membuat rangsangan untuk fungsi tubuh sehingga dapat meningkatkan gairah serta kesadaran. Jenis stimulan ini antara lain: kafein, kokain, dan amphetamin (ekstasi dan shabu);
3) Halusinogen, efek utama yang ditimbulkan adalah mengakibatkan halusinasi. Halusinogen ini kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Ada juga yang diramu di laboratorium misalnya LSD tetapi yang paling banyak dipakai adalah ganja. (lihat belajarpsikologi.com)
Menurut BNN (dalam A.Widodo, 2009) dampak penyalahgunaan narkoba antara lain:
1) Gangguan kesehatan jasmani: terganggunya fungsi organ tubuh vital seperti hati, jantung, paru, otak dan lain-lain;
2) terserang penyakit menular karena pemakaian jarum suntik bergantian contohnya hepatitis B/C, HIV/AIDS;
3) Overdosis yang menyebabkan kematian, ketergantungan, dan menyebabkan gejala sakit jika pemakaiannya dihentikan atau dikurangi, serta meningkatkan jumlah narkoba yang dikonsumsi;
4) Terjadi gangguan kesehatan jiwa (gangguan perkembangan mental-emosional, paranoid);
5)Gangguan dalam kehidupan keluarga, sekolah dan sosial seperti pertengkaran, masalah keuangan, putus sekolah, menganggur, kriminalitas, dipenjara, dikucilkan dan lain-lain.
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis. Karena akan terjadi kerusakan pada sistem syaraf pusat dan organ-organ vital seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang. Dan dampaknya pada tubuh tergantung jenis narkoba yang dipakai. Kondisi tubuh juga berpengaruh terhadap dampak yang timbul. Berikut akan dijelaskan apa saja dampak yang ditimbulkan narkoba secara umum.
1) Dampak fisik, terjadi gangguan pada organ-organ vital pengguna narkoba bahkan bisa berakibat fatal;
2) Dampak psikis, pecandu narkoba akan terlihat ceroboh, sering tegang dan gelisah, apatis, pengkhayal, penuh curiga, menjadi ganas, bertingkah laku brutal, sulit berkonsentrasi, merasa kesal dan tertekan, cenderung menyakiti diri, merasa tidak aman, bahkan ada keinginan untuk bunuh diri; 3) Dampak sosial, terjadi gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan, menjadi beban keluarga, pendidikan menjadi terganggu sehingga menyebabkan masa depan menjadi suram. (lihat belajarpsikologi.com, 2013)
Dampak fisik, psikis dan sosial sangat berhubungan erat. Ketergantungan narkoba akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada  waktunya). Lalu akan merangsang munculnya keinginan yang sangat kuat untuk kembali mengkonsumsi narkoba. Keadaan ini yang membuat mereka untuk berbuat apapun dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan narkoba kembali. Seperti membohongi orang tua, mencuri, merampok, dan lainnya yang membuat masyarakat panik. Tindakan ini sangat merugikan masyarakat sekitar. Masyarakat menjadi takut, resah, dan merasa tidak aman.
D.    Upaya megatasi penggunaan narkoba di kalangan remaja.
1.      Menanamkan pemahaman hidup sehat anak usia dini
Sebagai orang tua, kita harus dapat menerangkan dengan menarik untuk menanamkan perilaku hidup bagi anak-anak kita. Misalnya asupan makanan/minuman apa yang baik bagi tubuh mereka dan asupan makanan/minuman apa yang berbahaya bagi tubuh mereka. Ini akan mempertajam kesadarannya akan tubuhnya sendiri yang harus ia rawat dengan baik bagian luar dan dalamnya. Pengetahuan mengenal fungsi dan kekuatan/kelemahan tubuhnya sendiri, harus diberitahu.

Perilaku hidup sehat akan paling manjur hasilnya bila diajarkan sedari anak kita masih kecil, sedini mungkin. Karena apa saja yang ia pelajari sewaktu kecil akan melekat selamanya di memori otaknya. Menanamkan kesadaran hidup sehat dengan berolah raga secara rutin (yang tentunya harus juga diterapkan oleh kedua orang tua mereka), menjadi kelanjutan dari langkah sebelumnya tadi.
Orang tua seyogianya menjadi role-model bagi anak-anak mereka, harus memberikan contoh yang baik bila ingin anaknya berperilaku baik. Sering kali kita sebagai orang tua lupa bahwa anak kita belajar dari tingkah laku dan perilaku kita yang mereka lihat dan perhatikan setiap harinya dari bayi sampai remaja. Anak-anak kita belajar, meniru, dari orang yang sehariannya berada paling dekat dengan mereka. Maka seharusnya kita tidak merokok atau minum minuman beralkohol bila kita tidak mau anak-anak kita meniru kita atau bahkan mencoba-coba dan menyalahgunakan narkoba.

2.      Pemahaman akan adanya racun di sekeliling kita
Memberikan pemahaman sedini mungkin akan adanya racun di alam sekeliling kita, akan sangat bermanfaat dan dapat menyelamatkan anak-anak kita dari penggunaan zat-zat berbahaya. Penerangan bahwa ada racun pada tumbuh-tumbuhan seperti jamur dan tumbuhan lainnya yang beracun, racun pada gigitan ular, sengatan ubur-ubur, dan binatang lainnya yang berbisa, juga racun yang secara sengaja maupun tak sengaja diproduksi oleh manusia, seperti polusi asap dari knalpot mobil, asap dan limbah beracun dari pabrik-pabrik, asap rokok, dlsb.

Mendidik meraka untuk sadar (aware) bahwa zat-zat yang sangat berbahaya bagi tubuh kita (bagi kelangsungan hidup kita) ada di sekitar kita dan setiap zat yang membahayakan kesehatan kita harus dijahui (avoid) atau terkadang dimusnahkan. Jadi bila suatu saat ia akan berhadapan dengan narkoba (biasanya ditawarkan oleh lingkungan teman-teman terdekatnya), maka kita harapkan ia akan menolak untuk mengkonsumsi narkoba, zat yang asing yang dapat membahayakan kesehatan dan hidupnya. Maka dari itu informasi mengenai racun di sekeliling kita, juga narkoba, harus diberikan kepada mereka sedetail dan sejelas mungkin.

3.      Memberikan informasi yang akurat dan jelas

Memberikan informasi yang akurat dan jelas mengenai bahaya dari setiap jenis narkoba merupakan kewajiban bila kita ingin membentengi/menyelematkan anak-anak kita (atau pun orang lainnya) dari bahaya narkoba. Tanpa informasi yang akurat dan jelas, seorang anak belum tentu menyadari narkoba yang ditawari temannya itu berbahaya bagi kehidupannya. Tetapi bila ia mendapat informasi yang akurat dan jelas mengenai bahaya narkoba, pasti ia akan menolaknya. Seharusnya pemberian informasi yang akurat dan jelas harus juga diberikan oleh sekolah-sekolah sebagai salah satu sub-kurikulum yang wajib diikuti oleh setiap anak. Informasi mengenai jenis-jenis narkoba. Dampak bila menggunakannya, dampaknya bagi organ-organ tubuh kita serta dampak dari segi hukumnya bila tertangkap memiliki, menggunakan atau mengedarkan narkoba; Penyakit yang dapat diderita sebagai akibat pemakaian narkoba (infeksi klep kanan jantung, kerusakan hati atau cirrhosis, HIV/AIDS, dan lainnya)

Hampir dapat dipastikan bila seorang sudah mendapatkan informasi mengenai narkoba yang akurat dan jelas, daya tarik narkoba yang seindah apapun akan lansung amblas, sirna, dibandingkan dengan dashatnya dampak kerusakan yang akan diakibatkan oleh zat-zat narkoba itu kepada penggunannya.

4.      Bekerjasama dengan tempat pendidikan (sekolah atau universitas)

Bekerjasama dengan sekolah ataupun universitas di mana anak-anak kita menuntut ilmu, untuk merancang program pemantauan, pencegahan, dan juga program penanggulangan narkoba secara holistic yang spesifik dengan pusat-pusat pendidikan tersebut (yang sebetulnya hanya berbeda sedikit saja dari satu sekolah ke sekolah yang lainnya)

Kerjasama yang terkoordinir dengan baik yang melibatkan setiap sendi dalam kehidupan di sekolah ataupun kampus seperti: Dosen, guru-guru, guru BK (bimbingan konseling), Osis, Satpam/security, penjaga kantin, dan karyawan lainnya di lingkungan sekolah/kampus (yang sering mendapatkan para siswa/mahasiswanya memakai narkoba di WC/toilet), dan yang lainnya

5.      Tanggap lingkungan

Orang tua selalu tanggap lingkunga di rumah mereka sendri, di mana anak-anak mereka tumbuh. Orang tua harus selalu sadar akan perubahan-perubahan kecil dari perilaku sang anak. Perubahan-perubahan masa puber dan peralihan anak menjadi remaja, remaja menjadi dewasa, tidak sama dengan perubahan perilaku seorang anak yang mulai ter ekspos pada narkoba, atau yang sudah kecanduan narkoba.

6.      Bekerjasama dengan lingkungan rumah

Kita sebaiknya bekerjasama dengan lingkungan rumah kita seperti dengan ketua RT, RW, dsb. Terutama dengan tetangga yang mempunyai anak seusia atau yang lebih tua dari anak kita. Menjalin hubungan yang baik dengan para tetangga selalu mendatangkan kenyamanan dan keamanan bagi kita.

Kita bisa membuat sistem pemantauan keamanan bersama tetangga lainnya yang juga melibatkan ketua RT untuk memantau keamanan umum dan memantau bila ada anak-anak di RT kita yang disinyalir menggunkan narkoba. Bila sistem yang dibangun bersama para tetangga itu kuat, dijamin gejala-gejala penyalahgunaan narkoba di pemukiman kita akan terdeteksi dan dapat tertanggulangi dengan cepat dan baik

7.      Hubungan interpersonal yang baik

Hubungan interpersonal yang baik dengan pasangan dan juga dengan anak-anak kita, akan memungkinkan kita melihat gejala-gejala awal pemakaian narkoba pada anak-anak kita. Kedekatan hubungan batin dengan orang tua akan membuat anak merasa nyaman dan aman, menjadi benteng bagi keselamatan mereka dalam mengarungi kehidupan mereka nanti.

Bila orang tua sering ribut, cekcok, maka itu bisa memengaruhi sang anak secara psikologis. Kegalauan ini bisa memancingnya untuk mencoba narkoba dengan berbagai macam alasan yang dicarinya sendiri. Misalnya supaya diperhatikan, sikap masa bodoh terhadap hidupnya, untuk mengatasi kemarahan, ketidaksenagan, atau kesedihan yang timbul dari melihat orang tua mereka yang selalu bertengkar.







KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diungkapakan, dapat disimpulkan bahwa narkoba sangat mudah menyerang di kalangan remaja dan siapa saja. Narkoba dapat merusak mental dan kesehatan fisik para pengunannya. Narkoba dapat merusak system saraf dan beberapa organ tubuh kita. Orang yang sudah merasakan kenikmatan menggunakan narkoba akan terus menggunakan narkoba karena itu akan membuat pengguna merasa kecanduan. Mereka akan menggunakan berbagai cara untuk bisa mendapatkan narkoba bahkan samapi ada yang mencuri. Sudah banyak korban dari penggunaan narkoba bahkan sampai harus kehilangan nyawanya.
Di Indonesia narkoba bisa menyebar luas secara mudah,  karena kurangnya pengawasan yang diberikan oleh semua masyarakat, baik orang tua maupun pihak-pihak yang berwajib. Para remaja mudah tergoda menggunakan narkoba karena pergaulan yang disekitarnya, tanpa mengetahui latar belakang teman pergaulanya. Para pengguna narkoba mempunyai semboyan “ jika saya hitam, kamu juga harus hitam” , yang artinya para pengguna narkoba yang telah frustasi mengajak teman-temanya untuk mengonsumsi narkoba bersama-sama. Seperti itulah penyebaran pengguna narkotika berkembang biak secara mudah dikalangan para remaja.
Agar anak tidak salah pergaulan, maka orang tua juga harus bisa menjadi teman dan memberikan pengarahan dan pengawasan yang baik dan tidak mengikat. Lingkungan sekolah juga harus berperan aktif untuk mengawasi muird nya dari jeratan narkoba. Selain itu, lingkungan social, lingkungan di sekitar kita harus bisa memberikan dampak positif memberikan kegiatan-kegiatan remaja yang bermanfaat. Jadi, sebagai penerus bangsa yang baik dan bertanggung jawab, mari kita bersama-sama mengawasi penyebaran narkoba di kalangan remaja agar tidak menyebar luas. Dan menyelamatkan generasi muda dari ancaman bahaya narkoba, untuk mencapai suatu bangsa yang maju, seperti harapan para pejuang yang telah mengorbankan hidupnya untuk bangsa kita. Mulailah dari hal yang kecil yaitu diri kita sendiri, tanamkan pada diri kita untuk selalu hidup sehat, berfikiran positif dan selalu mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa.







DAFTAR PUSTAKA
Martono,Lydia Herlina, dan Joewana, Setya. 2006. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah. Jakarta: Balai Pustaka.
Hermawan.S, Rachman. 1986. Penyalahgunaan Nakotika Oleh Para Remaja. Bandung:   Eresco Bandung.
Amin, Ahmad. 1991. Bahaya Narkoba. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Referensi media massa

Abdul, R. 2012. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja. 
Haryanto. 2012. Dampak Penyalahgunaan Narkoba. Diunduh di http://belajarpsikologi.com/dampak-penyalahgunaan-narkoba/ tanggal 17 Juni 2016
Pramutoko, B. 2012. Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja. Diunduh di    http://bayu96ekonomos.wordpress.com/artikel-artikel/artikel-kesehatan/penyalahgunaan-narkoba-di-kalangan-remaja/ tanggal 17 Juni 2016
Widodo, A. 2009. Peningkatan Keterampilan Pencegahan Perilaku Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja di Desa Gonilan Sukoharjo. Diunduh di http://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/123456789/1156 tanggal 17 Juni 2016









0 komentar:

Posting Komentar

 

DIARY AMATIRAN Template by Ipietoon Cute Blog Design