Assalamualaykum
warahmatullahi wabarakatuh
Setiap
apa yang diberikan oleh Allah adalah nikmat. Banyak hal kecil yang mungkin
tidak pernah kita sadari ataupun pura pura tidak kita lihat. Misal nafas yang
kita hirup gratis. Bukan hasil beli di rumah sakit. Bisa dibayangkan berapa
biaya yang akan kita keluarkan. Lantas nikmat mana lagi yang patut kita
dustakan? Mata kita masih bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Saat tidur ia
terpejam. Saat terbangun pun ia terbuka. Saat terkena debu ia memejam lagi. Bayangkan
saja bila mata habis fungsinya kemudian terpejam terus atau terbuka. Bagaimana?.
Banyak sekali hal-hal yang patut kita syukuri. Saking terbiasanya sampai kita
tidak terasa kan? Bagaiamana lagi kita tidak bersyukur?
Mungkin
saja hari ini ada yang sedang dihadapkan dengan masalah.
Mungkin
saja hari ini ada yang kehilangan seseorang yang amat kita cintai.
Mungkin
saja hari ini ada yang sedang kehilangan pekerjaanya.
Atau
Barangkali
hari ini yang yang sedang jatuh dan terpuruk.
Dengan
segala kerumitan-kerumitan yang terjadi itu adalah bahwa Allah mencintaimu. Itu
merupakan kode dari Allah bahwa Dia rindu kepadamu. Rindu kau bercinta
denganNya. Rindu saat kau mengambil beberapa waktu tidurmu untuk Allah. Percayalah
bahwa ketika kamu menomorsatukan Allah, maka Allah akan memberikanmu cahaya. Cahaya
di dunia dan di akherat kelak. Aamiin
Adapun
ketika segala hal yang buruk terjadi, acapkali karena diri kita sendiri. Mungkin
saja kita telah lalai terhadap kewajiban kewajiban yang Allah tetapkan. Barangkali
karena lisan kita masih banyak orang-orang yang tergoreskan hatinya. Ataukah dengan
laku kita masih menyakiti hati orang lain. Atau barangkali kita masih sering
melakukan dosa dan maksiat hingga belum diijabahnya doa doa kita. Baiknya tetap
muhasabah (instrospeksi) diri. Jangan lantas menyalahkan Allah atau berkata
bahwa tak lagi sayang.
Nikmat
dan ujian adalah dua hal yang hampir sama. Bagaimana tidak? Ujian terbentuk
dari masalah masalah supaya kita lebih dekat kepada Allah. Sedang nikmat adalah
cara Allah apakah kita tetap bersyukur atau bahkan mengkufuri nikmat tersebut.
Bagaimana
nikmat juga di sebut ujian? Pernahkan engkau mendengar berita bahwa kecelakaan
banyak terjadi di jalan tol? Bukan dijalan yang berkerikil? Bukankan dengan
jalan yang berkerikil orang lebih bisa berhati hati dan banyak orang lalai
dengan jalan rata nan halus. Nah begitupun dengan nikmat nikmat yang Allah
berikan. Terdang diri lalai dengan apa yang sepatutnya kita syukuri.
Allah
berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim [14]: 7)
Maka
sebagai penutup, musibah dan kebahagiaan adalah ujian serta nikmat. Dapat dikatakan
ujian supa diri lebih mendekatkan diri kepada Allah dan dipandang sebagai
nikmat ketika kita dapat mensyukuri segala yang telah Allah berikan.
Bersyukurlah,
maka kamu akan mendapatkan kebahagiaan. Karena syukur adalah caramu bahagia. Bukan
bahagia agar kamu bersyukur.
Wassalamualaykum
warahmatullahi wabarakatuh