Kamis, 21 Juni 2018

Tentang Ghibah (dari pojok hati) Part I



Assalamualaykum gais. Salam untukMu duhai Rabbi dan manusia akhlak terbaik Rasulullah Sallahu alaihi wassalam.
Kali ini kita bicara lagi tentang manusia. Yap, makhluk sempurna yang Allah jadikan khalifah di muka bumi ini yaa. Tapi kadang suka bingung sama manusia. Kok bisa sih? Apalagi tentang penilaian. Yakan???
Pasti itu mah. Udah berusaha baik dikatain sok baik. Udah berusaha alim dibilang sok alim. Udah berusaha taat dibilang agamis bahkan terroris. Hihi. Emang suka lucu hidup di zaman sekarang ini. Yang berusaha buat memeperbaiki diri dengan cara hijrah dianggap aneh. Selalu di bilang “ heh, lu tuh bisa gak Islam yang biasa biasa aja?”. Sekarang pertanyaanya gini ‘ Apakah ada islam yang biasa biasa aja?” jelasin deh.
Emang sih dari kita ngga ada yang bisa untuk tidak berdosa. Tetapi paling tidak meminimalisir dosa dengan mengurangi dosa dosa yang akan dilakukan. Ngomong mah gampang. Bener sih./ tapi seenggak enggaknya kita tahu. Dengan kita ngomong harusnya mulai bisa bertanggungjawab dengan apa yang kita omongin. Yakan??? Iya aja deh.
Manusia itu kadang suka lucu gitu. Mengurusi apa apa yang tidak seharusnya di urusi. Jika setiap orang punya pekerjaan , maka takkan ada pekerjaan mengomentari hidup orang lain. Jika setiap sadar bahwa dia memakan bangkai saudaranya sendiri maka dia akan terus sibuk untuk mencari salahnya sendiri. Jika setiap manusia tahu bahwa di kuburan banyak orang orang yang ingin dihidupkan kembali hanya untuk bersujud kepada Tuhannya maka takkan ada orang yang sibuk dengan berbagai urusan dunia yang melenakan. Jika setiap orang tahu bahwa akan ada pertanggungjawaban dan tahu bagaiamana suasana di neraka, maka bisa dipastikan setiap orang takkan pernah bisa tertawa atas dosa dan berbangga dengan pahalanya.
Sekarang masalahnya adalah kapan kita akan mulai sadar? Apakah setelah nyawa ada di tenggorokan? Atau setelah sudah mulai sekarat? Atau saat Allah menimpakan musibah?
Tips-tips ringan yang bisa kita lakukan untuk menghindari hal hal yang menyebabkan terjadi pembicaraan yang tidak bermanfaat menuju ghibah yakni mulai sibukkan diri. Apapun itu lakukan gais. Mau nulis artikel, baca buku, atau yang lain. Syukur-syukur bagi yang muslim bisa nambahin ibadah sunnah, puasa sunnah, baca Al Quran, datengin majelis ilmu, dan sibukin diri sama kegiatan social. Pas lagi capek ya tidur aja gais (alih alih ngomongnya orang suka ngebo J). Selain itu maa banyakin baca buku tentang ghibah dan dosa dosa aja gais. Biar nggak sibuk nggibanya. Jauhi kerumunan untuk hal hal ga penting yang nantinya akan  membicarakan orang lain. Sulit nih gais. Apalagi mak mak belanja macam kita kita nih. Perg ke pasar, ada perempuan pake cadar. Eh apa yang di katain “ eh tau ga, dia itu padahal gini loh.’”eh tau gak, dia itu radikan, teroris, dan sebagainya.” Kalo ada kalimat macam ni cepet cepet pulang sambil tutup kuping gais.
Sekian dulu ya curcolan mimin, besok sambung lagi. Kita bahas menurut segi agama. Mimin dah ngantuk. Daaaa. Jangan lupa wudlu gais, bobok nyenyak yaa. Jangan lupa bangun pagi
Wasalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh


0 komentar:

Posting Komentar

 

DIARY AMATIRAN Template by Ipietoon Cute Blog Design