Jika seseorang harus memilih. Maka dia akan memilih hal yang
tidak akan melukai hati dan perasaan orang lain. Bahkan dia juga memilih
biarkan hati dan perasaanya saja yang terluka. Kalian tahu kenapa? Karena
menjaga hati agar orang lain tidak tersakiti bukanlah hal yang sangat mudah.
Acapkali serasa begitu berdosa karena seakan akan bahagia diatas segala
penderitaan orang lain. Namun pilihan tetaplah pilihan. Entah terjadi atau
sebagai angan pilihan tetap memiliki resiko. Maka, baiknya libatkan Allah dalam
segala pilihan itu.
Pilihan.
Jika hanya sekedar memilih aku akan memilih hanya karena
perasaanku saja. Namun, apakah hal itu cukup membahaiakan? Lantas ketika tidak
lagi berperasaan kudian aku pergi? Bukankah hal itu sama saja jahatnya bukan?
Biarlah segala sesuatu berjalan dengan semestinya. Jika nanti takdirnya harus
pergi maka aku akan pergi. Jauh. Jauh sekali. Sejauh bagaimana caramu melupakan
tentang aku. Rasanya meski tidak mungkin. Hanya saja kamu harus membiasakan
diri tanpa aku.
Pergi.
Rasanya aku ingin pergi saja. Menjalani kehidupan normal
seperti biasa. Menjalani hari tanpa siapa siapa. Namun, rasanya aku tidak cukup
kuat dengan itu. Aku harus terbiasa. Bahkan membiasakan diri. Bila nanti aku
tak bersamamu lagi, biarkan segalanya akan berjalan dengan semestinya. Sama seperti
saat kamu dan aku dulu ketika belum saling mengenal dan manruh perasaan.
Pembiasaan.
Sudah kubilang banyak kali. Tak bisa ya tak bisa. Namun,
bukankah segala sesuatu bisa dilakukan dengan sebuah pembiasaan? Biarkan aku
nanti terbiasa tanpamu dan kamu terbiasa tanpa aku. Tidak akan sakit. Bayangkan
saja ketika duri menancap di tubuhmu. Berkali kali. Mungkin akan mati rasa kan?
Tapi ini hati, biarkan dia dewasa.
Jika kamu ingin menagis, menangislah. Itu bukan loser atau
pengecut. Tapi orang orang dewasa akan paham bahwa itu adalah proses
pendewasaan diri. Biarkan kita berlajar untuk itu. Agar kelak lebih bisa
memilih perasaan. Bersikap siap ketika keadaan diputarbalikkan seketika.
Qi, terimakasih atas segala cinta. Atas segala kasih. Baiknya
kita sama sama memperbaiki diri untuk nanti. Untuk menyiapkan diri sebaik
baiknya. Bukankah segala sesuatu akan indah pada waktunya? Jika nanti bukan aku
yang menjadikanmu bahagia. Pastikan ada seseorang yang lain yang menjadikan cintamu sempurna yaa
0 komentar:
Posting Komentar