Selasa, 11 Juli 2017

Jika ASA Bukan Untukku



Jika seseorang harus memilih. Maka dia akan memilih hal yang tidak akan melukai hati dan perasaan orang lain. Bahkan dia juga memilih biarkan hati dan perasaanya saja yang terluka. Kalian tahu kenapa? Karena menjaga hati agar orang lain tidak tersakiti bukanlah hal yang sangat mudah. Acapkali serasa begitu berdosa karena seakan akan bahagia diatas segala penderitaan orang lain. Namun pilihan tetaplah pilihan. Entah terjadi atau sebagai angan pilihan tetap memiliki resiko. Maka, baiknya libatkan Allah dalam segala pilihan itu.
Pilihan.
Jika hanya sekedar memilih aku akan memilih hanya karena perasaanku saja. Namun, apakah hal itu cukup membahaiakan? Lantas ketika tidak lagi berperasaan kudian aku pergi? Bukankah hal itu sama saja jahatnya bukan? Biarlah segala sesuatu berjalan dengan semestinya. Jika nanti takdirnya harus pergi maka aku akan pergi. Jauh. Jauh sekali. Sejauh bagaimana caramu melupakan tentang aku. Rasanya meski tidak mungkin. Hanya saja kamu harus membiasakan diri tanpa aku.
Pergi.
Rasanya aku ingin pergi saja. Menjalani kehidupan normal seperti biasa. Menjalani hari tanpa siapa siapa. Namun, rasanya aku tidak cukup kuat dengan itu. Aku harus terbiasa. Bahkan membiasakan diri. Bila nanti aku tak bersamamu lagi, biarkan segalanya akan berjalan dengan semestinya. Sama seperti saat kamu dan aku dulu ketika belum saling mengenal dan manruh perasaan.
Pembiasaan.
Sudah kubilang banyak kali. Tak bisa ya tak bisa. Namun, bukankah segala sesuatu bisa dilakukan dengan sebuah pembiasaan? Biarkan aku nanti terbiasa tanpamu dan kamu terbiasa tanpa aku. Tidak akan sakit. Bayangkan saja ketika duri menancap di tubuhmu. Berkali kali. Mungkin akan mati rasa kan? Tapi ini hati, biarkan dia dewasa.
Jika kamu ingin menagis, menangislah. Itu bukan loser atau pengecut. Tapi orang orang dewasa akan paham bahwa itu adalah proses pendewasaan diri. Biarkan kita berlajar untuk itu. Agar kelak lebih bisa memilih perasaan. Bersikap siap ketika keadaan diputarbalikkan seketika.
Qi, terimakasih atas segala cinta. Atas segala kasih. Baiknya kita sama sama memperbaiki diri untuk nanti. Untuk menyiapkan diri sebaik baiknya. Bukankah segala sesuatu akan indah pada waktunya? Jika nanti bukan aku yang menjadikanmu bahagia. Pastikan ada seseorang yang lain  yang menjadikan cintamu sempurna yaa 

0 komentar:

Posting Komentar

 

DIARY AMATIRAN Template by Ipietoon Cute Blog Design