BLITAR - Kabupaten Blitar mengalami krisis guru
Sekolah Dasar (SD). Untuk 673 sekolah yang tersebar di 22 kecamatan,
Kabupaten Blitar hanya memiliki 4.443 guru pegawai negeri sipil (PNS).
Idealnya jumlah guru PNS yang terakreditasi mencapai 6.057 orang.
“Saat ini kita masih kekurangan 1.614 PNS guru SD,“ ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Totok Subihandono kepada wartawan, Selasa (24/5/2016).
Menurut Totok, setiap SD idealnya memiliki sembilan orang PNS. Yakni terdiri dari seorang kepala sekolah, enam guru kelas dan masing masing satu guru agama dan guru olahraga.
Kurangnya tenaga pendidik berakibat tidak sedikit guru agama atau guru olahraga di SD merangkap sebagai guru kelas. Sebagai solusi, kata Totok, beberapa sekolah mengoptimalkan tenaga honorer atau K2 yang sudah lama mengabdi. Pemerintah juga melakukan merger sekolah yang kekurangan siswa.
Sebab, sejak 2014 lalu rekrutmen PNS di Kabupaten Blitar berhenti. Dari 1.000 orang PNS baru, Pemkab hanya mengambil 26 % tenaga guru SD hingga SMA.
“Sementara setiap tahun selalu ada guru yang pensiun, dimutasi maupun meninggal dunia. Ini yang membuat tidak seimbang,“ ujar Totok.
Hingga saat ini belum diketahui kapan pemerintah akan membuka kembali lowongan PNS. Hal itu mengingat aturan moratorium masih berlaku. Kendati demikian, dinas pendidikan berharap pada 2016 ini pemerintah bisa melakukan rekrutmen.
“Namun, semuanya tergantung kepada pemerintah pusat sebagai pembuat kebijakan moratorium,“ pungkasnya.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kabupaten Blitar, Abdul Munib berharap, pemerintah daerah untuk lebih proaktif melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat. Pemkab seyogyanya mampu meyakinkan pemerintah pusat bahwa Kabupaten Blitar kekurangan guru SD.
“Perlu komunikasi intensif antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat terkait kekurangan PNS ini,“ ujarnya.
sumber: http://news.okezone.com/read/2016/05/24/519/1396905/kabupaten-blitar-kekurangan-ribuan-guru-sd
“Saat ini kita masih kekurangan 1.614 PNS guru SD,“ ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Totok Subihandono kepada wartawan, Selasa (24/5/2016).
Menurut Totok, setiap SD idealnya memiliki sembilan orang PNS. Yakni terdiri dari seorang kepala sekolah, enam guru kelas dan masing masing satu guru agama dan guru olahraga.
Kurangnya tenaga pendidik berakibat tidak sedikit guru agama atau guru olahraga di SD merangkap sebagai guru kelas. Sebagai solusi, kata Totok, beberapa sekolah mengoptimalkan tenaga honorer atau K2 yang sudah lama mengabdi. Pemerintah juga melakukan merger sekolah yang kekurangan siswa.
Sebab, sejak 2014 lalu rekrutmen PNS di Kabupaten Blitar berhenti. Dari 1.000 orang PNS baru, Pemkab hanya mengambil 26 % tenaga guru SD hingga SMA.
“Sementara setiap tahun selalu ada guru yang pensiun, dimutasi maupun meninggal dunia. Ini yang membuat tidak seimbang,“ ujar Totok.
Hingga saat ini belum diketahui kapan pemerintah akan membuka kembali lowongan PNS. Hal itu mengingat aturan moratorium masih berlaku. Kendati demikian, dinas pendidikan berharap pada 2016 ini pemerintah bisa melakukan rekrutmen.
“Namun, semuanya tergantung kepada pemerintah pusat sebagai pembuat kebijakan moratorium,“ pungkasnya.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kabupaten Blitar, Abdul Munib berharap, pemerintah daerah untuk lebih proaktif melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat. Pemkab seyogyanya mampu meyakinkan pemerintah pusat bahwa Kabupaten Blitar kekurangan guru SD.
“Perlu komunikasi intensif antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat terkait kekurangan PNS ini,“ ujarnya.
sumber: http://news.okezone.com/read/2016/05/24/519/1396905/kabupaten-blitar-kekurangan-ribuan-guru-sd
0 komentar:
Posting Komentar