oleh Ustadz Subhan Bawazier Hafidzahullah
🕌mesjid Agung 45 Makassar
12 Okt 17
.
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taati Rasul-Nya dan Ulil Amri diantara kamu, kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur`an) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir, yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (An-Nisa: 59)
.
Tidak sempurna iman jika hati tidak lurus, kata ulama lisan bisa mematikan.
Hati baik, pendengaran baik, maka yang keluar (di lisan) juga baik.
Hati buruk, pendengaran buruk, maka yang keluar juga buruk.
Datang sesuatu yang baik berasal dari hal yang baik.
Stabilkan iman, perbanyak dzikir, hati, hidup, lisan baik.
Kritisi ikhlasmu.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, salah satunya yakni Imam(pemimpin) yang adil.
dan Hukuman bagi pemimpin yang dzolim.
Dunia adalah ajang berbuat baik sekaligus ajang berbuat buruk.
Pada masa penjajahan ulama ulama kita (Indonesia) kompak usir Belanda. Telah banyak kelompok kelompok kecil mengalahkan kelompok besar.
PERTOLONGAN ALLAH DATANG JIKA KITA IKHLAS.
QS. Az-Zariyat Ayat 56
.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
.
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.
Ini tujuan awal kita lahir ke dunia.
Ikhlas datang dari: ilmul yaqin, ainul yaqin, sehingga menjadi haqqul yaqin (mantap dalam diri kita), sehingga tuntutan keagamaan mendapat pemimpin yang mendengarkan nasehat atau perkataan ulama.
Ulama pewaris para nabi yang mewariskan AlQuran dan AsSunnah.
Rakyat yang mulia Allah janji stabilkan imannya.
Pemimpin yang tidak merusak rusak ibadah masyarakat, meminimalisir kemaksiatan di masyarakat dengan memfasilitasi masjid. Jika masjid bagus (aktivitasnya) jamaah banyak, sholat menjadi bagus sehingga mencegah kemungkaran. Jangan tempat maksiatnya yang difasilitasi.
UKURAN JANTUNG MASYARAKAT DARI MASJIDNYA.
Negeri yang baik, masyarakat baik, sehingga yang terangkat menjadi pemimpin adalah orang baik.
PEMIMPIN JAGA APA YANG DI LIHAT DAN DI DENGAR RAKYATnya. Karena kalau rutin mendengarkan dan melihat keburukan maka yang keluar di lisan dan perilaku adalah keburukan.
BUAT APA SHOLAT 5 WAKTU TAPI TIDAK BISA KRITIK PEMIMPIN. Ketika sholat imam salah, makmum tegur imam, jamaah laki laki berkata "subhaanallah"dan jamaah perempuan hanya beri isyarat.
Demonstrasi tidak di ajarkan di kitab Islam manapun, nasehat ulama manapun tidak ada sarankan demonstrasi. JANGAN PAKAI PRODUK NON MUSLIM. Kita Islam ada istilah menasehati 4 mata, debat, dan gunakan senjata kita doakan pemimpin kita, meskipun di dzolimi.
QS. Al-Humazah Ayat;
"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,"
.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda;
.
"Barangsiapa di antara kalian yang menyaksikan suatu kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lisannya, maka jika ia tidak mampu dengan hatinya dan itulah selemah-lemah iman”.
.
Masyarakat yang beriman dan bertakwa maka Allah akan turunkan rahmat.
APAKAH KITA SUDAH ADA MENDOAKAN WALI KOTA, CALONNYA, PAK CAMAT, PAK RT, RW? Padahal doa adalah senjata kita.
Agama bukan diwakili ormas atau kelompok tertentu.
Sesungguhnya Agama yang di ridhoi Allah hanyalah Islam (QS. Ali imran: 19)
.
ISLAM mesti kita sabar di atasnya. Di hadits di jelaskan bahwa sebaik baik zaman adalah zaman ku dan para sahabat dan yang berjalan di atasnya.
Di Atasnya berarti kita bertauhid, karena agama ini sudah sempurna, tinggal di contohi saja, jangan ada adakan sesuatu ingat QS. AlMaaidah ayat 3.
Kita mengharapkan daerah kita bertauhid. Kita butuh pemimpin yang bertauhid, pemimpin yang mencegah dengan tidak adanya patung patung yang membuat malaikat enggan, membuat kantong kantong pemuda di masjid bersih dari atm konvensional yang menyebabkan riba, pemuda yang teriak "ALLAHU AKBAAR ALLAAHU AKBAR" dengan kantong yang tidak ada kredit di sana.
karena kita telah mengikuti mereka (kaum kuffar) hingga ke lubang biawak. Kita ikut makan riba, motor guru guru kita dari riba, kegiatan asal dana kita dari riba. Pemimpin membuat kita tidak percaya dengan istilah syariah, padahal yang buat itu ulama, tidak terasa kita telah ikuti sampai ke lubang biawak.
Jadi jangan tanyakan kenapa ketika sholat
"Allahu Akbar" tapi tidak akur dengan orang tua, suka cari aib orang lain, pemimpin kita dzolim.
Orang beriman tidak mencampur adukkan iman dengan kedzoliman. Kita umroh, haji tidak bisa kalau tidak riba..jadi kesannya kita hanya gugurkan kewajiban saja.
Hewan yang paling rendah An'aam itu sapi atau kerbau dimana moncongnya di tarik kesana kemari karena kalau tidak diikat akan tidak kembali ke kandangnya. Tapi kita selalu ikuti buntutnya sapi/kerbau. Makanya ajak pemimpin kita ngobrol, doakan, jangan ikuti cara buta. Kita telah enjoy bercocok tanam sampai menuai hasilnya, tapi hidup bukan sekedar itu, gara gara enjoy tinggalkan jihad, mengajak kebaikan sulit karena tidak menyempatkan diri mencari ilmu, kata Allah kalian akan diliputi kesesatan sampai kembali ke agama kalian.
Biasakan sholat di masjid, karena orang munafik ini terlihat sekali di sholat subuh dan isya'nya. Sholatnya ikhlas dan konsisten emosionalnya.
Agama tidak menjadikan seseorang emosional atau tempramental, kata sahabatnya "mendingan waktu dia tidak ngaji (belajar Islam) tad, sekarang biar orangtua dia ajak debat juga, hidayah bikin orang jadi begitu yah tad?"
Tidak, agama itu akan menghasilkan 3 karakter penghuni syurga:
1. Qobirin yakni orang yang fleksibel gampang akrab
2. Hayyin yakni lembut, akhlaq didepan, tegas dengan orang kafir
3. Saahdin yakni tidak mudah terprovokasi.
Musuh musuh Islam masuk dari perdebatan kita tentang perbedaan perbedaan, jadi sudahi bahas perbedaan karena Allah ta 'ala telah menjelaskan perbedaan agar kita saling kenal mengenal.
Karakter tersebut adalah Pemenang di mata Allah meskipun di mata manusia terlihat bukanlah pemenang. Karakter tersebut adalah sahabat sahabat penghuni syurga.
Ingatlah hadits Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bahwa akan datang di akhir zaman adanya pendakwah pendakwah yang mengajak pada pintu pintu jahannam. Ciri khasnya adalah manusia tersebut sekulit atau warna kulitnya dan berbahasa seperti kita. Maka janganlah termakan syubhat atau hal yang haram. Karena syubhat akan menodai kehormatan.
0 komentar:
Posting Komentar